Ilmu pengetahuan digunakan sebagai sarana
mempermudah manusia mencapai dan mendapatkan tujuan hidupnya. Selain itu, ilmu
pengetahuan juga berfungsi sebagai fasilitator. Fasilitator yang berupa
sandaran untuk melakukan sesuatu. Karena ilmu pengetahuan adalah jembatan bagi
manusia untuk mempermudah mendapatkan keinginannya dan manusia dapat berbuat
banyak.
Dalam hal ini diperlukannya Peran para
ilmuwan, antara lain mereka harus
peka terhadap perubahan sosial dan berupaya mencari jalan keluar dari
permasalahan tersebut. Mereka juga bertanggung jawab terhadap hasil penelaahan
penelitian agar bermanfaaat bagi masyarakat. Teori adanya komunikasi antar
warga dapat menjadi acuan untuk menerapakan masyarakat yang bebas juga dapat
diterapkan. Seorang ilmuan harus membuka diri pada fakta-fakta baru dan mencoba
berusaha memahaminya demi kebahagiaan umat manusia. Meraka juga harus mempunyai
rasa iba yang merupakan implikasi dari rasa cinta yaitu berusaha untuk
benar-benar memahami penderitaan agar mampu menyembuhkannya.
Oleh karena itu tanggung
jawab utama ilmuwan terhadap dirinya sendiri, sesama ilmuwan, dan masyarakat
ialah menjamin kebenaran dan keterandalan pernyataan-pernyataan ilmiah yang
dibuatnya dan dapat dinuat oleh sesame ilmuwan lainnya. Selain itu ilmuwan harus bisa berlaku obyektif, terbuka, menerima kritik, menerima
pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan harus bisa
mengakui kesalahan. Tanggung jawab ilmiah seperti ini adalah tanggung
jawab masyarakat ilmiah yang lazim dan sudah berlaku turun-temurun. Hal ini
pula yang menjadi alasan mengapa seorang ilmuwan seharusnya tidak menerima
begitu saja menerima pernyataan seorang ilmuwan lain sebagai sesuatu yang
benar, walaupun misalnya ilmuwan yang dihadapinya itu adalah ilmuwan ternama.
Dan tidak boleh mengambil keputusan berdasarkan perasaan karena pengembangan
ilmu berdasarkan prasangka ini harus dibayar mahal, karena tidak mustahil
banyak bakat-bakat terpendam telah salah diarahkan ketika lulus dari sekolah
dasar dan tidak muncul di permukaan sebagai kaum yang cerdik pandai.
Ada sekiranya beberapa
masalah yang banyak dipertanyakan oleh banyak orang. sekiranya seorang ilmuwan
menemukan sesuatu yang menurut dia berbahaya bagi kemanusiaan maka apa yang
harus dia lakukan? Apakah dia menyembunyikan penemuan tersebut sebab dia merasa
bahwa penemuan itu banyak menimbulkan kejahatan dibandingkan dengan kebaikan?
Ataukah dia akan bersifat netral dan menyerahkannya kepada moral kemanusiaan
untuk menentukan penggunaanya?
Menghadapi masalah
tersebut majalah fortune mengadakan angket yang ditujukan kepada ilmuwan di
USA. Berdasarkan hasil angket tersebut, lebih dari 75 persen menyatakan bahwa
ilmuwan tidak boleh menyembunyikan hasil penemuan mereka apaun bentuknya dari
masyarakat luas serta apapun yang menjadi konsekuensinya. Kenetralan ilmuwan
dalam hal ini disebabkan anggapannya bahwa ilmu pengetahuan merupakan rangkaian
penemuan yang mengarah kepada penemuan selanjutnya. Kemajuan ilmu pengetahuan
tidak melalui lncatan-loncatan yang tidak berketentuan melainkan melalui proses
komulatif secara teratur. Penyembuhan penyakit kanker harus didahului dengan
penemuan dasar di bidang biologi molekuler. Penemuan laser memungkinkan
penggunaannya sebagai terapi medis dalam berbagai penyakit. Demikian
selanjutnya di mana usaha menyembunyikan kebenaran dalam proses kegiatan ilmiah
merupakan kerugian bagi kemajuan ilmu pengetahuan selanjutnya. Dalam penemuan
ini ilmu pengetahuan bersifat netral.
Akan tetapi Seorang
ilmuwan tidak boleh memutarbalikan penemuannya bila hipotesisnya yang dijunjung
tinggi yang disusun di atas kerangka pemikiran yang terpengaruh preferensi
moral ternyata hancur berantakan karena beertentangan dengan fakta-fakta
pengujian. Seorang ilmuwan yang di atas landasn moral memilih untuk membuktikan
bahwa generasi muda kita berkesadaran tinggi (dia terikat pada generasi muda)
atau membuktikan bahwa hasil pembangunan itu efektif (dia terikat pada
kebijaksanaan pemerintah) maka dalam hasil penemuannya dia bersifat netral dan
membebaskan diri dari semua keterikatannya yang membelenggu dia secara sadar
atau tidak. Penyimpangan dalam hal ini merupakan pelanggaran moral yang sangat
dikutuk masyarakat ilmuwan. Kenetralan dalam hal di atas itulah yang menjadikan
ilmu bersifat universal. Ilmu mengabdi kemanusiaan dengan menyumbangkan
penemuan-penemuan yang didapatkannya lewat kegiatan ilmiah.
Dalam mengolah suatu
penemuan, seorang ilmuwan perlu memperhatikan urutan dari langkah langkah –
penelitian, sehingga terdapat kesinambungan antara langkah – langkah tersebut.
Dari sumber – sumber yang telah kami pelajari, kami hanya akan membahas dua
langkah penelitian.
Context of discovery adalah menyangkut dimana ilmu pengetahuan itu
ditemukan. lmu pengetahuan tidak muncul begitu saja, ada hal yang
melahirkannya. Ada perasaan, keinginan, kepentingan pribadi, sosial, budaya,
politik yang ikut mewarnai dan mendorong penelitian dan kegiatan ilmiah.
Hubungan antara tanggung jawab ilmuwan dan COD ini adalah kadang kala para
ilmuwan mengembangkan penetahuannya bukan semata-mata hanya untuk ilmu itu
sendiri, tetapi ada hal lain yang menyebabkan adanya ilmu pengetahuan itu.
Salah satunya adalah karena keprihatinan para ilmuwan terhadap perkembangan
kehidupan manusia. Mereka mengumpulkan masalah yang dihadapi masyarakat dan
berupaya untuk mencari solusi dari permasalahan itu.
Context of Justification merupakan konteks pengujian ilmiah terhadap
hasil penelitian dan kegiatan alamiah berdasarkan kategori dan kriteria yang
murni ilmiah. Hubungan antara COJ dengan tanggung jawab ilmuwan adalah,
hakikatnya konsekuensi dalam kegiatan penelitian harus mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain rasionalitas atau berkaitan dengan nilai kebenaran,
berkaitan dengan ilmu-ilmu empiris, penilaian hasil kegiatan ilmiah hanya
didasarkan pada keberhasilan dan kegagalan empiris. Yang harus menjadi fokus
utama dari seorang ilmuwan dalam menetapakan konteks mana yang penting dan
harus diperhatikan adalah dengan melihat beberapa aspek dari konsekuensi setiap
konteks. Namun yang paling harus diperhatikan oleh ilmuwan adalah context of
discovery karena dalam konteks ini, diperhitungkan apakah ilmu itu berguna atau
tidak. Sedangkan dalam context of justification, segala kriteria kebenarannya
tidak bisa dibantah dan dianggap benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar